contoh obat analgetik dan uterotonika



FARMAKOLOGI
ANALGETIK DAN UTEROTONIKA


1.    ASPIRIN
Indikasi
Digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, demam, serta saat terjadinya suatu peradangan. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengobati serta mencegah apabila terjadi serangan jantung, stroke ataupun rasa nyeri pada dada.
Nama Obat
Beberapa merk dagang untuk aspirin antara lain, Arthritis Pain, Ascriptin Enteric, Aspir 81, Aspir-Low, Bayer Aspirin, Bayer Childrens Aspirin, Bufferin, Easprin, Ecotrin, Ecpirin, Fasprin, Halfprin, Miniprin, St. Joseph Aspirin.
Penggunaan Aspirin
1.       Sebaiknya obat ini tidak diberikan pada anak-anak maupun remaja yang sedang terkena demam, gejala flu, maupun cacar air, karena obat ini dapat menimbulkan efek samping yang fatal bagi mereka. Seperti mereka akan mengalami syndrom reye, yaitu semcm penyakit langka dimana cara kerjanya dengan mempengaruhi cara kerja otak dan hati.
  1. Bagi pasien yang mengalami gangguan perdarahan pada usus, perdarahan hemofilia, maupun penderita yang alergi terhadap NSAID, sebaiknya menghindari penggunaan obat ini.
  2. Pada wanita hamil, obat ini bisa mengakibatkan dampak yang membahayakan bagi janin. Yaitu gangguan pada jantung serta menurunnya berat badan saat lahir nantinya. Untuk itu sebaiknya menghindari pemakaian obat ini.
  3. Bagi pasien yang mengalami gangguan asma, maag, penyakit hati, jantung, ginjal, hipertensi, maupun polip, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Efek samping aspirin : Gatal-gatal, gangguan pernafasan, terjadi pembengkakan (pada wajah, lidah, bibir, dan tenggorokan), mengalami sakit perut seperti mulas, mengantuk, sakit kepala ringan.
Saat pasien menghentikan penggunaan aspirin, biasanya akan muncul beberapa gejala seperti mengalami kebingungan, halusinasi, gangguan pernafasan, kejang,mual, muntah, atau sakit perut yang parah, batuk darah atau muntah yang, demam, serta mengalami pembengkakan pada bagian tertentu.
2.    IBUPROFEN
Indikasi
Merupakan salah satu anti inflamasi yang bekerja untuk mengurangi hormon penyebab demam, peradangan dan nyeri pada tingkat ringan hingga sedang, seperti pada penderita sakit kepala, sakit gigi, sakit punggung, arthritis, kram saat menstruasi, atau pada saat mengalami cedera ringan.
Nama Obat
Beberapa merk dagangnya antara lain, Advil, Genpril, Midol, Motrin, Nuprin.
Dosis Pemakian
Dosis penggunaan obat ini adalah 200 hingga 400 mg setiap 4 hingga 6 jam.
Kontra indikasi
1.     Sebaiknya obat ini tidak digunakan sebelum maupun setelah menjalani operasi bypass jantung, karena obat ini dapat mengancam jantung seperti terjadinya serangan jantung atau stroke.
  1. Bagi penderita yang memiliki sejarah penyakit jantung, stroke, gagal jantung, hipertensi, maag, asma, gangguan hati, ginjal, polip, maupun gangguan perdarahan sebaiknya menghubungi dokter sebelum mengkonsumsi obat ini, karena dapat mengakibatkan efek serius pada perut atau usus, termasuk perdarahan.
  2. Bagi wanita hamil dan menyusui, penggunaan ibuprofen selama 3 bulan dapat membahayakan janin.
Efek samping
Efek samping yang bisa ditimbulkan obat ini antara lain timbulnya ruam,telinga berdenging, sakit kepala, pusing, mengantuk, sakit perut, mual, diare, sembelit, dan mulas.
3.    CELEBREX (CELEXOCIB)
Indikasi
Digunakan untuk mengurangi hormon penyebab radang dan nyeri pada tubuh, seperti arthritis, ankylosing spondylitis, nyeri haid, serta polip pada usus.
Dosis pemakaian
100 hingga 400 mg perhari.
Kontra indikasi
1.     Sebaiknya obat ini tidak digunakan sebelum maupun setelah menjalani operasi jantung, karena obat ini dapat menimbulkan serangan jantung atau stroke.
  1. Bagi penderita yang memiliki riwayat sejarah serangan jantung, stroke, penyakit jantung, gagal jantung, tekanan darah tinggi, maag, gangguan hati , penyakit ginjal, epilepsi, asma, polip, gangguan pembekuan darah, maupun yang alergi terhadap jenis NSAID seperti aspirin, sulfa, dan yang lainnya sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakannya, karena obat ini dapat mengakibatkan efek serius pada perut atau usus.
  2. Begitu juga bagi wanita hamil, maupun menyusui, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum penggunaanya, karena dapat membahayakan kondisi janin.
Efek Samping
Efek samping yang bisa ditimbulkan obat ini seperti timbulnya gatal-gatal, gangguan pernafasan, terjadi pembengkakan (wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan), gangguan pada perut ( seperti diare, kembung, sering buang gas), pusing, gugup, hidung meler atau tersumbat, sakit tenggorokan, dan timbulnya ruam pada kulit.
4.    DISCLOFENA
Indikasi
Digunakan sebagai obat penghilang rasa nyeri tigkat ringan hingga sedang, seperti gejala osteoporosis, rheumatoid arthritis, dan kram saat menstruasi. Disclofenak dalam bentuk serbuk atau biasa disebut cambia dapat digunakan sebagai obat migrain.
Nama Obat
Merk dagang obat ini antara lain voltaren, cataflam, voltaren XR, Cambia, zipsor, zorvolex.

Dosis Pemakaian
Dosis pemakaian obat ini adalah 100 hingga 200 mg/ hari dengan jangka pemberian obat 2 hingga 4 kali sehari stelah makan.
Kontra indikasi :
1.     Bagi penderita dengan riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke,maag , gangguan hati, ginjal, asma, polip, gangguan perdarahan, ataupun bagi perokok, sebaiknya penggunaan obat ini setelah berdiskusi dengan dokter
  1. .Hal yang sama juga berlaku bagi wanita hamil dan menyusui. Karena penggunaan obat ini bisa berakibat fatal bagi janin dan bayi yang disusui.
Efek Samping
Ulserasi, sensasi panas pada perut, kram, mual, gastritis, perdarahan gastrointestinal, gangguan hati, tinja berwarna hitam, lemah, pusing, munculnya ruam, gangguan ginjal, telinga berdenging, Retensi cairan, pembekuan darah, serangan jantung, hipertensi, dan gagal jantung.
5.    ETODOLA
Indikasi
Digunakan untuk mengurangi hormon  yang menyebabkan peradangan dan rasa nyeri pada tubuh misalnya akibat arthritis atau osteoarthritis.
Dosis Pemakaian
Dosis yang dianjurkan untuk pemakaian obat ini adalah 200 hingga 400 mg setiap 6 hingga 8 jam setiap hari sehabis makan.
Kontra indikasi
1.     Penggunaan etodolac sebelum / pasca operasi bypass jantung dapat meningkatkan risiko yang dapat mengancam jiwa, seperti serangan jantung atau stroke.
  1. Bagi penderita yang memiliki riwayat serangan jantung, stroke, tekanan darah tinggi, maag, gangguan hati, asma, polip dan juga perokok, Etodolac bisa mengakibatkan meningkatnya risiko pada perut atau usus, termasuk perdarahan atau perforasi (pembentukan lubang).
  2. Pada wanita hamil dan menyusui, etodolak dapat mengganggu perkembangan janin, dan bayi.

Efek Samping
Ruam, telinga berdenging, sakit kepala, pusing, mengantuk, sakit perut, mual, diare, sembelit, mulas, retensi cairan, sesak napas, retensi cairan, pembekuan darah, serangan jantung, hipertensi, dan gagal jantung.
6.    INDOMETHACIN
indikasi
Berfungsi sebagai prostglandin yaitu  menghalangi aksi bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh.
Kontra indikasi
1.     Pasien yang sedang mengkonsumsi obat, suplement, obat herbal
  1. Alergi terhadap obat-obatan jenis NSAId, makanan, dan lainnya.
  2. Penderita maag dan gangguan perdarahan
  3. Penderita dengan riwayat gagal jantung, ginjal, gangguan hati, masalah kencing, tekanan darah tinggi , sariawan, kejang, atau kadar natrium darah rendah, dan infeksi.
Efek samping
Kemerahan dan rasa nyeri pada daerah bekas suntikan, alergi ( seperti ruam, gatal-gatal, gangguan pernafasan, sesak di dada, pembengkakan mulut, wajah, bibir, atau lidah), muntah darah, Warna urine dan tinja menjadi gelap, frekuensi buang air kecil menurun, detak jantung lambat; memar, masalah berat badan.
7.    KETOPROFEN
Indikasi
Digunakan untuk mengobati nyeri dan peradangan yang terjadi pada tubuh akibat rheumatoid arthritis atau osteoarthritis, dan juga kram saat menstruasi.
Kontra indikasi
1.     Alergi terhadap bahan-bahan ketoprofen
  1. Penderita yang mengalami alergi yang parah, seperti ruam, gatal-gatal, gangguan pernafasan, polip, dan pusing.
  2. Penderita yang baru saja menjalani operasi jantung atau pernah memiiki riwayat menderita berbagai penyakit seperti ginjal, gangguan hati, diabetes, gangguan usus, asma, tekanan darah tinggi,
  3. Wanita hamil dan menyusui
  4. Pasien yang sedang pada masa konsumsi suatu jenis obat, suplement makanan, dan obat-obatan herbal.
Efek samping
Sembelit, diare, pusing, mengantuk, sering buang gas, sakit kepala, mulas, mual, gangguan pada perut.
8.    KETOROLA
Indikasi
Digunakan untuk mengobati rasa nyeri pada tingkatan sedang hingga berat.
Kontra indikasi
1.     Alergi terhadap ketorolac
  1. Sedang pada masa konsumsi beerapa jenis obat lainnya
  2. Wanita hamil dan menyusui
  3. Memiliki riwayat ulkus, masalah pada ginjal, stroke, hemofilia, maupun pasien pasca melakukan operasi jantung, asma, polip, hipertensi, perokok, pecandu alkohol
Efek samping
Sembelit, diare, pusing, mengantuk, sering buang gas, sakit kepala, gangguan pencernaan, sakit perut, mual, nyeri di tempat suntikan, berkeringat, muntah, terjadi alergi (seperti ruam, gatal-gatal, gatal, gangguan pernafasan, sesak di dada, pembengkakan mulut, wajah, bibir, atau lidah, suara serak).
9.    Nabumetone
Indikasi
Memiliki fungsi untuk meredakan rasa nyeri dan peradangan yang terjadi pada tubuh.
Kontra Indikasi
1.     Wanita hamil dan menyusui
  1. Seseorang yang alergi terhadap bahan nabumetone
  2. Seseorang yang mengalami alergi seperti ruam, gatal-gatal, gangguan pernafasan, polip, dan pusing terhadapa obat-obatan NSAID.
  3. Gunakan obat ini sesuai dengan petunjuk dokter atau sesuai aturan pakai yang biasanya tertera pada label obat.
Efek samping
1.     Gejala umum yang biasa dialami antara lain : Sembelit, diare, pusing, mengantuk,sering buang gas, sakit kepala, mulas, mual.
  1. Terkadang pengguna akan mengalami reaksi alergi seperti ruam, gatal-gatal, gangguan pernafasan, terjadi pembengkakan (mulut, wajah, bibir,lidah), gangguan produksi urine, nyeri dada, merasa kebingungan, depresi, pingsan, detak jantung lebih cepat dari biasanya, demam, menggigil, sakit tenggorokan, mengalami perubahan mental atau suasana hati, mati rasa pada tangan atau kaki, mual, muntah , sesak napas, warna kulit atau mata menguning.
10. Naproxen
Indikasi
Digunakan untuk mengurangi hormon penyebab nyeri dan peradangan pada anggota tubuh, seperti nyeri akibat gejal arthritis, ankylosing spondylitis, tendinitis, bursitis, asam urat, atau kram menstruasi.
Kontra Indikasi
  • Obat ini dapat memicu resiko terjadinya serangan jantung dan stroke. Untuk itu sangat disarankan bagi penderita jantung, maupun seseorang yang baru saja melakukan operasi pada jantung untuk menghindari pemakaian obat ini.
  • Bagi orang yang alergi terhadap obat ini sendiri maupun jenis NSAID lain seperti aspirin, atau bagi orang-orang yang memiliki riwayat serangan jantung, stroke, tekanan darah tinggi, maag, gangguan hati, ginjal, asma, polip, ataupun jika anda seorang perokok aktif, sebaiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. Karena obat ini dapat menyebabkan pendarahan pada bagian perut atau usus, yang bisa berakibat pada kematian.
  • Bagi wanita hamil dan menyusui, mengkonsumsi naproxen di trimester akhir kehamilan bisa membahayakn janin dalam kandungan.
Efek samping
Efek samping yang umum terjadi seperti, gatal-gatal, gangguan pernafasan,  pembengkakan ( pada  wajah Anda, bibir, lidah, dan tenggorokan), sakit perut, sakit perut, diare, sembelit, kembung, sering buang gas, pusing, sakit kepala, gugup, penglihatan kabur, terjadi dering di telinga.
11. OXAPROZIN
Indikasi
Obat ini digunakan untuk pengobatan penyakit rheumatoid arthritis, osteoarthritis, dan arthritis, karena obat ini dapat menghalangi zat-zat  yang dapat menimbulkan peradangan dalam tubuh.
Kontra Indikasi
Obat ini tidak baik digunakan untuk seseorang yang alergi terhadap jenis obat itu sendiri maupu jenis-jenis NSAID lainnya seperti ibuprofen dan celebrex, juga bagi wanita yang sedang hamil maupun menyusui dan pasien yang baru saja menjalani operasi penyakit jantung  untuk itu diperlukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi obat ini.
Efek Samping
Adapun efek samping yang umum terjadi dari pemakaian oxaproxin antara lain : pengguna bisa mengalami Sembelit, diare, pusing, mengantuk, seringnya buang gas, sakit kepala,  mulas, dan mual. Obat ini juga dapat meningkatkan resiko penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah yang serius. Selain itu, oxaproxin juga dapat meningkatkan resiko penyakit maag.
12. PIROXICAN
Indikasi
Obat ini digunakan untuk mengobati nyeri dan peradangan pada tahap ringan hingga sedang, seperti pada gejala artritis, pembengkakan, kaku dan nyeri pada otot.
Cara Kerja
Cara kerjanya adalah dengan menghambat prostlaglandin dalam tubuh. Dosis penggunaan piroxican pada umumnya adalah 10 hingga 20 mg perharinya.
Kontra Indikasi
1.     Wanita yang sedang hamil dan menyusui. Pada wanita yang sedang merencanakan kehamilan, piroxican dapat berakibat mengurangi tingkat kesuburan anda.
  1. Bagi seseorang yang memiliki riwayat gangguan lambung, usus, asma, gangguan hati, ginjal, penyakit jantung, hipertensi, gangguan penglihatan, penggumpalan darah, serta yang alerdi terhadap anti inflamasi jenis lainnnya seperti ibuprofen dan aspirin, sebaiknya melakukan konsultasi pada dokter sebelum menggunakan obat ini.
Efek samping
Kembung, nyeri ulu hati, diare, sakit kepala, demam, dan gejala flu.
13. SALSALATE
Indikasi
Obat ini digunakan untuk mengobati demam, nyeri, serta peradangan pada tubuh. Obat ini memiliki efek yang kuat seperti halnya  aspirin dalam mengurangi peradangan, tetapi  obat ini tidak berpengaruh pada pembekuan darah dari aspirin.
Jenis penyakit yang dapat diobati dengan salsalate antara lain : heumatoid arthritis, osteoarthritis, peradangan dan nyeri akibat cedera jaringan lunak, tendinitis, dan bursitis.
Dosis Pemakaian
Dosis umum penggunaan obat ini adalah 3000 mg perhari yang diberikan selama 2 sampai 4 kali.
Kontra Indikasi
1.     Jangan mengkonsumsi obat ini saat anda mengkonsumsi alkohol, karena dapat meningkatkan resiko sakit maag
  1. Bagi wanita menyusui, sebaiknya jangan mengkonsumsi obat ini karena dapat mengakibatkan efek buruk bagi bayi
Efek Samping
Efek samping yang umumnya terjadi atas penggunaan salsalate adalah gangguan pencernakan, dan tinnitus (telinga berdengiing). Efek lain yang mungkin timbul yaitu : sakit perut, kram, mual, muntah, gangguan pada hati, tinja berwarna hitam, lemah, pusing, ruam, gangguan ginjal, vertigo, pembekuan darah, serangan jantung, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan gagal jantung.
14. SULINDAC (CLINORIL)
Indikasi
Berperan untuk mengatasi rasa nyeri, nyeri dan peradangan yang dsebabkan oleh rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis, arthritis gout, osteoarthritis. Obat ini juga dapat  digunakan untuk mengobati peradangan yang terjadi pada jaringan lunak seperti tendinitis dan bursitis.
Kontra Indikasi
  • Dosis penggunaan obat ini adalah 150 hingga 200 mg perhari yang diberikan selama 2 kali sehari sehabis makan. Batas maximal konsumsi obat ini adalah 400 mg/ hari.
  • Bagi pasien dengan riwayat penyakit asma, dan alergi seperti gatal-gatal, atau alergi terhadap jenis obat-obatan lain, penderita ulkus peptikum (gangguan fungsi ginjal), obat ini sebaiknya dihindari. karena dapat memperburuk kondisi pasien seperti Retensi cairan, pembekuan darah, serangan jantung, hipertensi.
  • Wanita hamil dan menyusui sebaiknya menghindari pemakaian obat ini.
Efek samping
Sama seperti efek samping antibiotik, jenis obat ini dapat menyebabkan gangguan pencernakan (seperti gangguan pada lambung dan usus kecil), nyeri perut, kram, mual, peradangan selaput lendir pada lambung (gastritis), perdarahan gastrointestinal, gangguan hati, lemah, pusing, timbulnya ruam, gangguan ginjal, telinga berdenging.
15. TOLMETIN
Indikasi
Berguna untuk pengobatan demam, nyeri, dan peradangan seperti pada gejala rheumatoid arthritis, arthritis juvenile, atau osteoarthritis.
Dosis Pemakaian
Dosis yang dianjurkan untuk jenis obat ini adalah 200 hingga 600 mg perhari selama tiga kali minum setelah makan. Dosis maximum adalah 1800 mg perhari.
Kontra Indikasi
1.     Penggunaan tolmetin pada pasien yang sedang mengkonsumsi jenis obat-obatan antikoagulan dapat meningkatkan resiko terjadinya perdarahan. Begitu juga bagi pasien yang memakai lithium atau methotrexate, dapat mengembangkan kadar racun obat itu sendiri.
  1. Pencampuran penggunaan tolmetin dengan valsartan, losartan, irbesartan atau angiotensin converting enzyme inhibitor, kaptopril pada lansia yang mengalami gangguan fungsi ginjal dapat menyebabkan berkurangnya fungsi ginjal yang akhirnya bisa mengakibatkan gagal ginjal.
  2. Wanita hamil dan ibu menyusui sebaiknya menghindari penggunaan obat ini.
Efek Samping
Efek samping yang umumnya terjadi pada pasien yang menggunakan obat ini adalah gangguan pencernakan, nyeri perut, kram, mual, gastritis, perdarahan gastrointestinal, gangguan hati, terjadi ulserasi lambung, tinja berwarna hitam, lemah, pusing, munculnya ruam, telinga berdenging.
16. ANTALGIN
Indikasi
Karena risiko efek sampingnya, penggunaannya sebagai analgesik-antipiretik sangat dibatasi yaitu:
1.    Nyeri akut hebat sesudah luka atau pembedahan.
2.    Nyeri karena tumor atau kolik.
3.    Nyeri hebat akut atau kronik bila analgesik lain tidak menolong.
4.    Demam tinggi yang tidak bisa diatasi antipiretik lain.
Kontra Indikasi
Alergi dipiron, granulositopenia, porfiria intermiten, defisiensi G6PD, payah jantung, bayi < 3 bulan, hamil trisemester pertama dan 6 minggu terakhir.
Komposisi
Tiap tablet mengandung Antalgin 500 mg.
Dosis Pemakaian
a.    Oral
1.      Dewasa: 500 – 1000 mg 3 – 4 kali sehari (maksimum 3 gram sehari).
2.      Anak-anak: 250 – 500 mg 3 – 4 kali sehari (maksimum 1 gram untuk < 6 tahun dan 2 gram untuk 6 – 12 tahun).
b.    Parental
500 – 1000 mg sekali suntik. Jangan lebih dari 1 gram karena dapat menimbulkan syok.
Perhatikan
Pengobatan harus segera dihentikan bila timbul gejala pertama turunnya jumlah sel darah atau granulositopenia atau sakit tenggorokan atau tanda infeksi lain.
Hati-hati pada penderita yang pernah memiliki penyakit darah.
Jangan digunakan untuk kelainan yang ringan, masih ada obat lain yang lebih aman.
Efek Samping
1.    Infeksi lambung, hiperhidrosis.
2.    Retensi cairan dan garam.
3.    Reaksi elaergi cukup sering: reaksi kulit dan edema angioneurotik.
4.    Efek samping yang berat: agranulositosis, pansitopenia dan nefrosis.
Interaksi Obat
1.    Bila digunakan bersama dengan klorpromazine, dapat menimbulkan hipotermia yang berat.
2.    Penggunaan pada ibu hamil dan menyusui: Jangan diberikan pada wanita hamil karena potensi karsigonik dari metabolit nitrosamin.
3.    Penggunaan pada anak:
4.    Jangan diberikan pada bayi kurang dari 3 bulan (atau BB < 5 kg).


17. DEXAMETHASONE 0,5 Mg
Indikasi
Dexamethasone Harsen adalah obat anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat. Sebagai perbandingan Dexamethasone 0.75 mg setara obat sbb: 25 mg Cortisone, 20 mg hydrocortisone, 5 mg prednisone, 5 mg prednisolone.
Kontra Indikasi
1.    Dexamethasone Harsen tidak boleh diberikan pada penderita herpes simplex pada mata; tuberkulose aktif, peptio ulcer aktif atau psikosis kecuali dapat menguntungkan penderita.
2.    Jangan diberikan pada wanita hamil karena akan terjadi hypoadrenalism pada bayi yang dikandungnya atau diberikan dengan dosis yang serendah-rendahnya.
Komposisi
a.    Tiap tablet Dexamethasone Harsen mengandung:
Dexamethasone 0.5 mg.
Dexamethasone 0.75 mg.
b.    Tiap ml injeksi Dexamethasone Harsen mengandung:
Dexamethasone Sodium phosphat 5 mg.
Uraian dan Penggunaan
1.    Dexamethasone Harsen adalah obat anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat. Sebagai perbandingan Dexamethasone 0.75 mg setara obat sbb: 25 mg Cortisone, 20 mg hydrocortisone, 5 mg prednisone, 5 mg prednisolone.
2.    Dexamethasone Harsen praktis tidak mempunyai aktivitas mineral conticoid dari cortisone dan hydrocortisone, sehingga pengobatan untuk kekurangan adrenocotical tidak berguna.
3.    Obat ini digunakan sebagai glucocorticoid khususnya: untuk anti inflamasi, pengobatan rheumatik arthritis dan penyakit colagen lainnya, alergi dermatitis dll, penyakit kulit, penyakit inflamasi pada masa dan kondisi lain dimana terapi glukocorticoid berguna lebih menguntungkan seperti penyakit leukemia tertentu dan lymphomas dan inflamasi pada jaringan lunak dan anemia hemolytica.
Efek Samping
1.    Pengobatan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan efek katabolik steroid seperti kehabisan protein, osteoporosis dan penghambatan pertumbuhan anak.
2.    Penimbunan garam, air dan kehilangan potassium jarang terjadi bila dibandingkan dengan beberapa glucocorticoid lainnya.
3.    Penambahan nafsu makan dan berat badan lebih sering terjadi.
Dosis Pemakaian
a.    Dewasa:
a.    Oral: 0.5 mg – 10 mg per hari (rata-rata 1.5 mg – 3 mg per hari)
b.    Parenteral: 5 mg – 40 mg per hari
c.    Untuk keadaan yang darurat diberikan intra vena atau intra muskular.
b.    Anak-anak: 0.08 mg – 0.3 mg/kg berat badan/perhari dibagi dalam 3 atau 4 dosis.
Perhatikan
1.    Kekurangan adrenocotical sekunder yang disebabkan oleh pengobatan dapat dikurangi dengan mengurangi dosis secara bertahap.
2.    Ada penambahan efek Corticosteroid pada penderita dengan hypothyroidism dan chirrhosis.

18. DIVOLTAR
Indikasi
1.    Penyakit reumatik inflamatoar dan degeneratif: artritis reumatoid, termasuk bentuk juvenil, ankilosing, osteoartritis, dan penyakit priai akut.
2.    Kelainan muskulo-skeletal akut: periatritis, tendinitis, tenosinovitis, bursitis, salah urat dan dislokasi.
3.    Menghilangkan/mengurangi rasa nyeri dan inflamasi nonreumatik.
Kontra Indikasi
1.    Ulkus peptikum atau perdarahan saluran cerna.
2.    Hipersensitivitas terhadap diklofenak.
3.    Penderita asma yang mengalami serangan asma, urtikaria atau rinitis akut bilamendapat asetosal atau obat-obat antiinflamasi nonsteroid lainnya.
Komposisi
Tiap tablet salut enterik mengandung: Diklofenak natrium 25 mg atau 50 mg

Farmakologi
DIVOLTAR adalah obat antiinflamasi nonsteroid dengan struktur kimia yang baru (suatu derivat asam asetat). Obat ini mempunyai sifat antiinflamasi, analgesik dan antipiretik yang kuat. Seperti obat antiinflamasi nonsteroid lainnya, DIVOLTAR merupakan penghambat prostaglandinsintetase. Sebagai tablet salut enterik, DIVOLTAR hancur dan melarut langsung dalam usus halus, dimana diklofenak diabsorpsi dengan cepat. Dengan demikian, iritasi lambung dikurangi. Diklofenakmengalami metabolisme lintasan pertama dalam hati. Kadar puncak dalam plasma akan dicapai setelah 1 – 4 jam. Obat ini 99.7% terikat pada protein plasma dan waktu paruh eliminasinya 1 – 2 jam. Diklofenak dimetabolisme hampir sempurna dalam hati, ekskresi obat yang utuh melalui ginjal kurang dari 1%.
Peringatan dan Perhatian
a.    Gunakan dengan hati-hati pada:
1.      penderita dengan gangguan saluran cerna atau dengan riwayat ulkus peptikum.
2.      penderita dengan insufisiensi hati, jantung atau ginjal yang parah.
3.      penderita usia lanjut (lebih mudah mengalami efek samping obat-obat antiinflamasi nonsteroid).
b.    Penderita dengan pengobatan jangka panjang dengan DIVOLTAR seperti halnya dengan obat-obat antiinflamasi nonsteroid lainnya, harus dimonitor sebagai tindakan berjaga-jaga(mis. fungsi ginjal, hati dan hitung darah).
c.    DIVOLTAR tidak boleh diberikan selama kehamilan, kecuali bila mutlak diperlukan.
d.    DIVOLTAR dapat meningkatkan kadar plasma lithium atau digoksin.
Efek Samping
Pada awal pengobatan, dapat terjadi nyeri epigastrum, sendawa, nausea dandiare, nyeri kepala atau pusing. Efek samping ini biasanya ringan. Reaksi kulit, retensi cairan dan peningkatanserum transaminase kadang-kadang terjadi.
Userasi dan pendarahan saluran cerna, ikterus, hepatitis, gagal ginjal dan sindroma nefrotik juga terjadi. Bila ini terjadi, DIVOLTAR harus dihentikan. Leukopenia, trombositopenia, dan anemia aplastik dapat juga terjadi, tetapi sangat jarang.
Dosis Pemakaian
a.    Dewasa:
Dosis awal 75 – 150 mg sehari, dibagi dalam 2 – 3 dosis.
Untuk terapi jangka panjang, dosis biasanya 75 – 100 mg sehari.
b.    Anak 1 tahun atau lebih 1 – 3 mg/kg sehari, dibagi dalam 2 – 3 dosis.
Tablet harus ditelan seluruhnya sewaktu makan atau setelah makan.


19. NATRIUM DIKLOFENAK
Indikasi
Pengobatan akut dan kronis gejala-gejala reumatoid artritis, osteoartritis dan ankilosing spondilitis.
Kontra Indikasi
1.    Penderita yang hipersensitif terhadap diklofenak atau yang menderita asma, urtikaria atau alergi pada pemberian aspirin atau NSAIA lain.
2.    Penderita tukak lambung.
Komposisi
1.    Natrium Diklofenak 25 mg Tablet Salut Enterik
Tiap tablet salut enterik mengandung: Natrium Diklofenak 25 mg.
2.    Natrium Diklofenak 50 mg Tablet Salut Enterik
Tiap tablet salut enterik mengandung: Natrium Diklofenak 50 mg.
Cara Kerja Obat
Diklofenak adalah golongan obat non steroid dengan aktivitas anti inflamasi, analgesik dan antipiretik. Aktivitas diklofenak dengan jalan menghambat enzim siklo-oksigenase sehingga pembentukan prostaglandin terhambat.
Efek Samping
1.    Efek samping yang umum terjadi seperti nyeri/keram perut, sakit kepala, retensi cairan, diare, nausea, konstipasi, flatulen, kelainan pada hasil uji hati, indigesti, tukak lambung, pusing, ruam, pruritus dan tinitus.
2.    Peninggian enzim-enzim aminotransferase (SGOT, SGPT) hepatitis.
3.    Dalam kasus terbatas gangguan hematologi (trombositopenia, leukopenia, anemia, agranulositosis).
Peringatan dan Perhatian
1.    Hati-hati penggunaan pada penderita dekomposisi jantung atau hipertensi, karena diklofenak dapat menyebabkan retensi cairan dan edema.
2.    Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal, jantung, hati, penderita usia lanjut dan penderita dengan luka atau perdarahan pada saluran pencernaan.
3.    Hindarkan penggunaan pada penderita porfiria hati.
4.    Hati-hati penggunaan selama kehamilan karena diklofenak dapat menembus plasenta.
5.    Diklofenak tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena diklofenak diekskresikan melalui ASI.
6.    Pada anak-anak efektivitas dan keamanannya belum diketahui dengan pasti.
Dosis dan Cara Pemakaian
1.    Osteoartritis : 2 – 3 kali sehari 50 mg atau 2 kali sehari 75 mg.
2.    Reumatoid artritis : 3 – 4 kali sehari 50 mg atau 2 kali sehari 75 mg.
3.    Ankilosing spondilitis : 4 kali sehari 25 mg ditambah 25 mg saat akan tidur.
4.    Tablet harus ditelan utuh dengan air, sebelum makan.
Interaksi Obat
1.    Penggunaan bersama aspirin akan menurunkan konsentrasi plasma dan AUC diklofenak.
2.    Diklofenak meningkatkan konsentrasi plasma digoksin, metotreksat, siklosporin dan litium sehingga meningkatkan toksisitasnya.
3.    Diklofenak menurunkan aktivitas obat-obatan diuretik.

20. SANMOL
Indikasi
Sanmol diindikasikan untuk meringankan raa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gigi dan menurunkan demam
Kontra Indikasi
1.    Penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat
2.    Hipersensitif terhadap paracetamol

21. SANMOL SYRUP
Indikasi
SANMOL diindikasikan untuk meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gigi, menurunkan demam yang menyertai influenza dan demam setelah imunisasi.
Kontra Indikasi
1.    Penderita dengan gangguan fungsi hati yang berat
2.    Hipersensitif terhadap paracetamol

Komposisi
Tiap 5 ml mengandung Paracetamol 120mg.
Farmakologi
SANMOL mengandung Paracetamol yang bekerja sebagai nalgesik, bekerja dengan meningkatkan ambang rangsang rasa sakit dan sebagai antipiretik, diduga bekerja langsung pada pusat penghantar panas di hipotalamus.
Efek Samping
1.    Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati.
2.    Reaksi hipersensitivitas.
Perhatian
1.    Hati-hati penggunaan obat ini pada penderita penyakit ginjal.
2.    Bila setelah 2 hari demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak menghilang, segera hubungi unit pelayanan kesehatan.
3.    Penggunaan obat ini pada penderita yang mengkonsumsi alkohol, dapat mengakibatkan risiko kerusakan fungsi hati.
Dosis
1.    1 – 2 tahun: 5 ml, 3 – 4 kali sehari.
2.    2 – 6 tahun: 5 – 10 ml, 3 – 4 kali sehari.
3.    6 – 9 tahun: 10 – 15 ml, 3 – 4 kali sehari.
4.    9 – 12 tahun: 15 – 20 ml, 3 – 4 kali sehari.
5.    Atau menurut petunuk dokter.
22.SUMAGESIC SUMAGESIC
Indikasi
SUMAGESIC ideal untuk menyembuhkan rasa sakit termasuk sakit kepala, sakit gigi, sakit pada otot dan persendian, rheumatoid arthritis, osteoarthritis dan sakit karena trauma ringan dan tindakan pembedahan. Juga ideal untuk menurunkan demam yang menyertai flu, masuk angin, tonsilitis, tuberkulosis dan infeksi-infeksi lainnya.
Komposisi
Setiap tablet mengandung: Asitominofen 600 mg
Sumagesik mengandung dosis optimum yang efektif dari 600 mg asetaminofen. Pada dosis ini, asetaminofen menyembuhkan rasa sakit sebanding dengan penyembuhan oleh 600 mg asam asetilsalisilat dan 60 mg kodeina tanpa efek samping dari obat-obat tersebut.
SUMAGESIC menyembuhkan rasa sakit dengan cara bekerja pada pusat rasa sakit dalam otak dan mencegah timbulnya rangsangan rasa sakit pada tempat-tempat bersangkutan. SUMAGESIC juga menurunkan demam dengan cara mempengaruhi pusat pengatur suhu dalam otak untuk menurunkan panas dengan jalan mengeluarkan peluh. Khasiat antipiretiknya hampir dua puluh lima kali lebih hebat daripada aspirin. SUMAGESIC lebih manjur dan bekerja lebih cepat daripada asam asetilsalisilat sebagai antipiretik.
SUMAGESIC adalah analgetik-antipiretik pilihan utama bagi penderita yang peka terhadap asam asetilsalisilat dan obat-obatan sejenis. SUMAGESIC dua kali lebih aman daripada asam asetilsalisilat dan jauh lebih aman dibandingkan dengan obat-obat analgetik-antipiretik lainnya. SUMAGESIC tidak menyebabkan iritasi lambung, karenanya dapat diberikan dengan aman kepada penderita-penderita hiperasiditas (pengeluaran asam lambung yang berlebihan), tukak lambung dan gastritis (radang pada lambung).
Dosis Pemakaian
1.    (3 – 4 kali sehari)
2.    Anak-anak 1/4 – 1/2 tablet
3.    Dewasa  1 tablet
4.    Atau menurut petunjuk dokter.
23.THOMBOPHOP GEL Thrombophop Gel
Indikasi
Flebitis permukan, dengan atau tanpa pembentukan gumpalan-gumpalan. Penyumbatan pembuluh balik yang berlebihan.gangguan-gangguan olah raga dan kecelakan-kecelakan seperti memar, bengkak, keseleo, dan sebagainya.Tendovaginitis, tendosynovitis. Kejang betis, Furunculosis dan bengkak-bengkak.
Deskripsi
Thrombophop gel adalah suatu bentuk baru dalam terapi heparin sodium untuk kulit. Heparin dapat mencegah pembekuan darah dan membantu proses fibrinolisa. Mikrotrombi (butir-butir bekuan darah) yang terdapat disekitar kulit dapat diserap lebih cepat. heparin juga berkhasiat sebagai anti-radang, sehingga dapat menyembuhkan bengkak dan mehilangkan rasa nyeri. obat ini menurunkan ketegangan otot-otot pembuluh darah, sehingga melancarkan peredaran darah.
24.VOLTADEX VOLTADEX
Indikasi
1.    Nyeri yang disebabkan oleh inflamasi non-rematik.
2.    Artritis rematik, osteoartritis, spondilitis ankilosa, spondiloartritis.

Kontra Indikasi
1.    Ulkus peptikum
2.    Reaksi hipersensitif terhadap diclofenac
3.    Bila aspirin atau obat anti-inflamasi diketahui menimbulkan asma, urtikaria, atau rinitis, maka VOLTADEX tidak boleh diberikan.
Komposisi
1.    VOLTADEX 25 mgTiap tablet salut enterik mengandung: Diclofenac sodium 25 mg
2.    VOLTADEX 50 mg Tiap tablet salut enterik mengandung:Diclofenac sodium 50 mg
Farmakologi
VOLTADEX adalah turunan asam fenil asetat yang memiliki khasiat antirematik, anti-inflamasi, antipiretik, dan analgetik.
Dosis
1.    25 mg – 50 mg, 3 kali sehari.
2.    Untuk pengobatan jangka panjang cukup dengan dosis 75 – 100 mg sehari.
3.    Dosis sehari jangan melebihi 150 mg.
4.    Anak-anak umur 6 tahun atau lebih: 1 – 3 mg/kg berat badan sehari dalam dosis terbagi.
5.    Tablet harud ditelan utuh pada waktu atau sesudah makan.
Efek Samping
Pada umumnya VOLTADEX ditoleransi dengan baik dalam tubuh.
Efek samping yang paling sering terjadi adalah gangguan saluran cerna, selain itu dapat pula timbul sakit kepala, mual, muntah, kembung, sukar tidur, ruam kulit, dan pruritus. Tetapi efek samping tersebut akan hilang sendiri berangsur-angsur tanpa menghentikan penggunaan VOLTADEX.
Peringatan dan Perhatian
1.    Hati-hati bila digunakan pada penderita dengan riwayat dekompensasi jantung atau hipertensi.
2.    Karena kegagalan ginjal akut mungkin dapat terjadi pada penderita yang sudah mempunyai gangguan fungsi ginjal, maka pada penderita seperti ini, VOLTADEX harus diberikan dengan hati-hati dan fungsi ginjal harus terus dimonitor.
3.    Hati-hati bila digunakan padawanita hamil atau menyusui (hanya bila sangat diperlukan).
25. KALIUM DIKLOFENAKKalium Diklofenak
Indikasi
Sebagai pengobatan jangka pendek untuk kondisi – kondisi akut sebagai berikut:
1.    Nyeri inflamasi setelah trauma, seperti karena terkilir.
2.    Nyeri dan inflamasi setelah operasi, seperti operasi tulang atau gigi.
3.    Sebagai ajuvan pada nyeri inflamasi yang berat dari infeksi telinga, hidung atau tenggorokan, misalnya faringotonsilitis, otitis. Sesuai dengan prinsip pengobatan umum, penyakitnya sendiri harus diobati dengan terapi dasar. Demam sendiri bukan suatu indikasi.
Kontra Indikasi
1.    Tukak lambung
2.    Hipersensitif terhadap zat aktif
3.    Seperti halnya dengan anti inflamasi non steroid lainnya, kalium diklofenak dikontraindikasikan pada pasien dimana serangan asma, urtikaria atau rhinitis akut ditimbulkan oleh asam asetilsalisilat atau obat-obat lain yang mempunyai aktivitas menghambat prostaglandin sintetase
Komposisi
1.    Kalium Diklofenak 25 mg
Tiap tablet salut enterik mengandung Kalium Diklofenak 25 mg
2.    Kalium Diklofenak 50 mg
Tiap tablet salut enterik mengandung Kalium Diklofenak 50 mg
Farmakodinamik
Kalium diklofenak adalah suatu zat anti inflamasi non steroid dan mengandung garam kalium dari diklofenak. Pada kalium diklofenak, ion sodium dari sodium diklofenak diganti dengan ion kalium. Zat aktifnya adalah sama dengan sodium diklofenak. Obat ini mempunyai efek analgesik dan antiinflamasi. Tablet kalium diklofenak memiliki mula kerja yang cepat. Penghambatan biosintesa prostaglandin, yang telah dibuktikan pada beberapa percobaan, mempunyai hubungan penting dengan mekanisme kerja kalium diklofenak. Prostaglandin mempunyai peranan penting sebagai penyebab dari inflamasi, nyeri dan demam.
Pada percobaan-percobaan klinis Kalium Diklofenak juga menunjukkan efek analgesik yang nyata pada nyeri sedang dan berat. Dengan adanya inflamasi yang disebabkan oleh trauma atau setelah operasi, kalium diklofenak mengurangi nyeri spontan dan nyeri pada waktu bergerak serta bengkak dan luka dengan edema. Kalium diklofenak secara in vitro tidak menekan biosintesa proteoglikan di dalam tulang rawan pada konsentrasi setara dengan konsentrasi yang dicapai pada manusia.
Dosis
a.    Dewasa:
Umumnya takaran permulaan untuk dewasa 100-150 mg sehari. Pada kasus-kasus yang sedang, juga untuk anak-anak di atas usia 14 tahun 75-100 mg sehari pada umumnya mencukupi. Dosis harian harus diberikan dengan dosis terbagi 2-3 kali
b.    Anak-anak:
Tablet kalium diklofenak tidak cocok untuk anak-anak.
Peringatan dan Perhatian
1.    Ketepatan diagnosa dan pengawasan yang ketat harus dilakukan pada pasien-pasien dengan gejala gangguan saluran pencernaan, pasien yang mempunyai riwayat tukak lambung, dengan ulkus kolitis, atau pasien dengan penyakit Crohn, juga pada pasien yang menderita gangguan hati yang berat.
2.    Umumnya perdarahan saluran pencernaan atau ulkus/ perforasi mempunyai konsekwensi yang lebih serius pada orang tua. Hal ini dapat terjadi setiap waktu selama pengobatan dengan atau tanpa gejala peringatan atau riwayat sebelumnya.
3.    Bila terjadi perdarahan saluran pencernaan atau ulkus pada pasien yang menerima kalium diklofenak, obat ini harus dihentikan.
4.    Karena prostaglandin penting untuk mempertahankan aliran darah pada ginjal, perhatian khusus harus diberikan pada pasien dengan gangguan fungsi jantung atau ginjal, pasien yag diobati dengan diuretik, dan pada pasien dengan ”extracellular volume depletion”dari berbagai sebab,misalnya pada fase peri atau sesudah operasi dari operasi bedah yang besar.
5.    Pemantaun fungsi ginjal sebagai tindakan pencegahan direkomendasikan jika digunakan pada kasus-kasus tertentu. Penghentian pengobatan diikuti oleh penyembuhan seperti keadaan sebelum pengobatan.
6.    Walaupun jarang, apabila timbul tukak lambung atau perdarahan lambung selama masa pengobatan dengan kalium diklofenak , obat harus segera dihentikan.
7.    Pada pasien dengan usia lanjut perhatian harus diberikan sesuai dengan prinsip-prinsip pengobatan kedokteran. Khususnya direkomendasikan untuk menggunakan dosis efektif terendah pada pasien tua yang lemah atau dengan berat badan rendah. Seperti halnya dengan antiinflamasi non steroid lainnya, kenaikan satu atau lebih enzim hati mungkin terjadi dengan kalium diklofenak.
8.    Pemantauan fungsi hati diindikasikan sebagai tindakan pencegahan. Jika test fungsi hati yang abnormal tetap atau menjadi lebih buruk, dan jika tanda-tanda klinis atau gejala-gejala tetap dengan berkembangnya penyakit hati atau jika terjadi manifestasi lainnya (misalnya eosinofilia, ruam, dsb) kalium diklofenak harus dihentikan. Hepatitis mungkin terjadi tanpa gejala-gejala prodromal.
9.    Perhatian harus diberikan jika menggunakan kalium diklofenak pada pasien-pasien dengan porfiria hati, karena obat ini mungkin menyebabkan serangan.
10. Pengobatan dengan kalium diklofenak untuk indikasi seperti tersebut di atas biasanya hanya untuk beberapa hari. Tetapi bila berlawanan dengan rekomendasi untuk pemakaiannya dimana kalium diklofenak diberikan untuk jangka waktu lama, sebaiknya seperti halnya obat-obat anti inflamasi non steroid yang mempunyai aktivitas yang tinggi lainnya, dilakukan hitung darah.
11. Seperti halnya dengan anti inflamasi non steroid lainnya, reaksi alergi termasuk reaksi anafilaktik/anafilaktoid, dapat juga terjadi walaupun tanpa pernah terpapar dengan obat ini sebelumnya.
12. Mutagenisitas, karsinogenisitas dan studi toksisitas reproduksi:
Diklofenak tidak menunjukkan efek mutagenik, karsinogenik atau teratogenik pada studi yang dilakukan.
13. Pemakaian pada waktu kehamilan dan laktasi: Pada masa kehamilan, kalium diklofenak hanya digunakan pada keadaan yang sangat diperlukan dan dengan dosis efektif yang terkecil Seperti halnya obat-obat penghambat prostaglandin sintetase lainnya, hal ini terutama berlaku pada 3 bulan terakhir dari masa kehamilan (karena kemungkinan terjadinya inertia uterus dan atau penutupan yang prematur dari ductus arteriosus). Sesudah pemberian oral dosis 50 mg setiap 8 jam, zat aktif dari kalium diklofenak dijumpai dalam air susu ibu, seperti obat-obat lainnya yang diekskresikan ke dalam air susu ibu, kalium diklofenak tidak dianjurkan untuk digunkan pada ibu yang menyusui.
14. Efek pada kemampuan mengemudi atau menggunakan mesin:
Pasien yang mengalami pusing atau gangguan saraf pusat lainnya harus dihindarkan dari mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin.
26. RHEUMACYL RHEUMACYL pegel linu
Indikasi
1.    Membantu meredakan pegel linu, sakit otot pinggang, dan encok.
2.    Membantu memelihara kesehatan tubuh.

Komposisi
1.    Setiap kapsul mengandung ekstrak berkhasiat:
a.    Zingiberis rhizoma 12,5 mg,
b.    Recrofracti fructus 10 mg,
c.    Zingiber aromaticum rhizoma 12,5 mg,
d.    Myristicae semen 12,5 mg,
e.    Curcuma domestica rhizoma 20 mg,
f.     Panax gingseng 10 mg,
g.    Bupleurum falcatum 25 mg,
h.    Royall jelly 5 mg,
i.      Menthae folia 5 mg.
2.    Terbuat dari kombinasi tanaman berkhasiat. Mengandung Bupleurum Falcatum yang dikenal pada pengobatan tradisional china untuk meredakan nyeri.
Aturan Pakai
Dewasa dan anak diatas 12 tahun minum 1-2xsehari 2 kapsul.
Sebaiknya diminum sebelum tidur.
27. THOMBOGEL 10 gr Thrombogel 10gr
Indikasi
Trombosis permukaan, Tromboflebitis, Haematomata, mencegah dan mengobati radang pembuluh balik setelah penyuntikan i.v.
Kontra Indikasi
Hipersensitif terhadap komponen obat-obat.
Deskripsi
Heparin adalah suatu antikoagulan yang dapat mencegah terbentuknya gumpalan-gumpalan dalam darah dan membatu mencegah pembekuan darah yang telah terbentuk.
28. TRAMADOL TRAMADOL
Indikasi
TRAMADOL diindikasikan untuk mengobati dan mencegah nyeri yang sedang hingga berat, seperti tersebut di bawah ini:
1.    Nyeri akut dan kronik yang berat.
2.    Nyeri pasca bedah.
Kontra Indikasi
1.    Keracunan akut oleh alkohol, hipnotik, analgesik atau obat-obat yang mempengaruhi SSP lainnya.
2.    Penderita yang mendapat pengobatan penghambat monoamin oksidase (MAO).
3.    Penderita yang hipersensitif terhadap TRAMADOL.
Komposisi
Tiap kapsul mengandung: Tramadol Hidroklorida 50 mg
Cara Kerja Obat
TRAMADOL adalah analgesik kuat yang bekerja pada reseptor opiat.
TRAMADOL mengikat secara stereospsifik pada reseptor di sistem saraf pusat sehingga menghentikan sensasi nyeri dan respon terhadap nyeri. Di samping itu TRAMADOL menghambat pelepasan neutrotransmiter dari saraf aferen yang bersifat sensitif terhadap rangsang, akibatnya impuls nyeri terhambat.
Efek Samping
1.    Sama seperti umumnya analgesik yang bekerja secara sentral, efek samping yang dapat terjadi: mual, muntah, dispepsia, obstipasi, lelah, sedasi, pusing, pruritus, berkeringat, kulit kemerahan, mulut kering dan sakit kepala.
2.    Meskipun TRAMADOL berinteraksi dengan reseptor apiat sampai sekarang terbukti insidens ketergantungan setelah penggunaan TRAMADOL, ringan.
Perhatikan
1.    Hati-hati bila digunakan pada penderita dengan trauma kepala, peningkatan tekanan intrakranial, gangguan fungsi ginjal dan hati yang berat atau hipersekresi bronkus; karena dapat meningkatkan resiko kejang atau syok.
2.    Dapat terjadi penurunan fungsi paru apabila penggunaan TRAMADOL dikombinasi dengan obat-obat depresi SSP lainnya atau bila melebihi dosis yang dianjurkan.
3.    TRAMADOL tidak boleh digunakan pada penderita ketergantungan obat. Meskipun termasuk agonis opiat, TRAMADOL tidak dapat menekan gejala putus obat, akibat pemberian morfin.
4.    TRAMADOL sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil, kecuali benar-benar diperlukan.
5.    0,1% TRAMADOL diekskresikan melalui ASI (Air Susu Ibu).
6.    TRAMADOL dapat mengurangi kecepatan reaksi penderita, seperti kemampuan mengemudikan kendaraan ataupun mengoperasikan mesin.
7.    Lama pengobatan Pada pengobatan jangka panjang, kemungkinan terjadi ketergantungan, oleh karena itu dokter harus menetapkan lamanya pengobatan. Tidak boleh diberikan lebih lama daripada yang diperlukan.
Interaksi Obat
1.    Penggunaan TRAMADOL bersama dengan obat-obat yang bekerja pada SSP (seperti: tranquillizer, hipnotik), dapat meningkatkan efek sedasinya.
2.    Penggunaan TRAMADOL bersama dengan tranquillizer juga dapat meningkatkan efek analgesiknya.
Dosis
Seperti halnya obat-obat analgesik, dosis harus diatur sesuai dengan beratnya rasa sakit dan respon klinis dari penderita:
1.    Dosis untuk dewasa dan anak berumur di atas 14 tahun:
2.    Dosis tunggal: 1 kapsul.
3.    Dosis perhari: hingga 8 kapsul.
4.    Apabila sakit masih terasa, dapat ditambahkan dosis tunggal kedua 1 kapsul TRAMADOL lagi, setalah selang waktu 30 – 60 menit.
5.    Pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal dan hati, perlu dilakukan penyesuaian dosis.
UTEROTONIKA
29. ALKALOID ERGOT

Indikasi

Oksitosik : Sebagai stimultan uterus pada perdarahan paska persalinan atau paska abortus, yaitu :

1.    Induksi partus aterm
2.    Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan.
3.    Merangsang konstraksi setelah operasi Caesar/operasi uterus lainnya
4.    Induksi abortus terapeutik
5.    Uji oksitoksin
Kontra Indikasi

Persalinan kala I dan II

1.    Hipersensitif
2.    Penyakit vascular
3.    Penyakit jantung parah
4.    Fungsi paru menurun
5.    Fungsi hati dan ginjal menurun
6.    Hipertensi yang parah
7.    Eklampsi

Cara Pakai

1.    Oral: mulai kerja setelah sepuluh menit
2.    Injeksi: intravena mulai kerja 40 detik
3.    IM : mulai kerja 7-8 menit. Hal ini lebih menguntungkan karena efek samping lebih sedikit.
Dosis

1.    Oral 0,2-0,4 mg , 2-4 kali sehari selama 2 hari
2.    IV / IM 0,2 mg , IM boleh diulang 2–4 jam bila perdarahan hebat.

Contoh obat

1.    Nama generic : metal ergometrin, metal ergometrina, hydrogen maleat
2.    Nama paten : methergin, met6hernial, methorin, metilat, myomergin.

Efek pada uterus

1.    Dosis kecil menyebabkan kontraksi, dosis besar menyebabkan tetani
2.    Kepekaan uterus tergantung maturitas dan kehamilan
3.    Semua alkaloid ergot → meningkatkan kontraksi uterus secara nyata

Efek pada kardiovaskuler

1.    Menyebabkan vasokontriksi perifer
2.    Pembendungan dan trombosis pada gangren dapat terjadi akibat vasokontriksi

Efek samping

1.    Ergotamine merupakan ergotamin merupakan alkaloid yang paling toksik.
2.    Dosis besar dapat menyebabkan : mual, muntah, diare, gatal, kulit dingin, nadi lemah dan cepat, bingung dan tidak sadar
3.    Dosis keracunan fatal: 26 mg per oral selama beberapa hari, atau dosis tunggal 0,5-1,5 mg parenteral
4.    Gejala keracunan kronik: perubahan peredaran darah ( tungkai bawah, paha, lengan dan tangan jadi pucat), nyeri otot, denyut nadi melemah, gangren, angina pectoris, bradikardi, penurunan atau kenaikan tekanan darah
5.    Keracunan biasanya disebabkan: takar lajak dan peningkatan sensitivitas



30. Oksitosin

Indikasi

1.    Indikasi oksitosik.
2.    Induksi partus aterm
3.    Mengontrol perdarahan dan atuni uteri pasca persalinan
4.    Merangsang konstraksi uterus setelah operasi Caesar
5.    Uji oksitoksik
6.    Menghilangkan pembengkakan payudara.

Kontra Indikasi

Kontraksi uterus hipertonik

1.    Distress janin
2.    Prematurisasi
3.    Letak bayi tidak normal
4.    Disporposi sepalo pelvis
5.    Predisposisi lain untuk pecahnya Rahim
6.    Obstruksi mekanik pada jalan lahir
7.    Preeklamsi atau penyakit kardiovaskuler dan terjadi pada ibu hamil yang berusia 35 tahun
8.    Resistensi dan mersia uterus
9.    Uterus yang starvasi
10. Gawat janin

Cara Pakai dan Dosis

Untuk induksi persalinan intravena 1-4 m U permenit dinaikkan menjadi 5-20 m U / menit sampai terjadi pola kontraksi secara fisiologis. Untuk perdarahan uteri pasca partus, ditambahkan 10-40 unit pada 1 L dari 5 % dextrose, dan kecepatan infuse dititrasi untuk mengawasi terjadinya atonia uterus. Kemungkinan lain adalah, 10 unit dapat diberikan secara intramuskuler setelah lahirnya plasenta. Untuk menginduksi pengaliran susu, 1satu tiupan ( puff ) disemprotkan ke dalam tiap lubang hidung ibu dalam posisi duduk 2-3 menit sebelum menyusui.

Contoh obat

Tablet oksitosina Pitosin tablet (PD)

Efek pada Uterus

1.    Merangsang frekuensi dan kontraksi uterus
2.    Efek pada uterus menurun jika estrogen menurun
3.    Uterus imatur kurang peka thd oksitosin
4.    Infus oksitoksin perlu diamati → menghindari tetani → respon uterus meningkat 8 x lipat pada usia kehamilan 39 minggu

Efek pada mamae

1.    Menyebabkan kontraksi otot polos mioepitel → susu mengalir (ejeksi susu)
2.    Sediaan oksitosin berguna untuk memperlancar ejeksi susu, serta mengurangi pembengkakan payudara pasca persalinan


31. Misopropil / Prostagladin

Indikasi

1.    Induksi partus aterm
2.    Mengontrol perdarahan dan atoni uteri pasca persalinan
3.    Merangsang kontraksi uterus post sc atau operasi uterus lainya
4.    Induksi abortus terapeutik
5.    Uji oksitosin
6.    Menghilangkan pembengkakan mamae

Kontra indikasi

Untuk proteksi GI, misoprostol dikontraindikasikan pada kehamilan karena resiko aborsi. Pasien-pasien harus diberi tahu untuk tidak memberikan misoprostol kepada orang lain. Pasien pasien yang menerima terapiu jangka lama AINSS untuk reumotoid arthritis, misoprostol 200µg qid lebih baik daripada antagonis reseptor H2 atau sukralfat dalam mencegah gastric ulcer yang induksinya oleh AINS. Walaupun demikian misoprostol tidak menghilangkan nyeri G1 atau rasa tidak enak yang dihubungkan dengan pengunaan AINS.

Cara pakai dan dosis

Peroral untuk proteksi GI selama terapi AINS : 200 µgqid. Diberiksan bersama makanan, jika dosis ini tidak ditolerir : 100µg qid dapat digunakan. Bentuk sediaan : tablet 100,200µg. Misoprostol juga tersedia dalam kombinasi dengan diklofenak.

Contoh obat

Misoprostol Tablet : Gastrul isi : misoprostol 200 mcg / tablet.

Efek samping

1.    Dapat menyebabkan kontraksi uterin
2.    Diare dilaporkan terjadi dalam 2 minggu pada terapi inisiasi dalam 14-40 % pasien dengan AINS yang menerima 800µg / hari. Diare biasanya akan membaik dalam kurang lebih satu minggu terapi. Wanita-wanita yang menggunaklan misoprostol kadang-kadang mengalami gangguan ginekologi termasuk kram atau perdarahan vaginal.






Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments :

Post a Comment