A.
Aspirin
a. Indikasi
Digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, demam, serta saat
terjadinya suatu peradangan. Obat ini juga bisa digunakan untuk mengobati serta
mencegah apabila terjadi serangan jantung, stroke ataupun rasa nyeri pada dada.
b.
Nama Obat
Beberapa merk dagang untuk aspirin antara lain, Arthritis
Pain, Ascriptin Enteric, Aspir 81, Aspir-Low, Bayer Aspirin, Bayer Childrens
Aspirin, Bufferin, Easprin, Ecotrin, Ecpirin, Fasprin, Halfprin, Miniprin, St.
Joseph Aspirin.
c. Kontra Indikasi
1.
Obat ini tidak diberikan pada
anak-anak maupun remaja yang sedang terkena demam, gejala flu, maupun cacar
air, karena obat ini dapat menimbulkan efek samping yang fatal bagi mereka.
Seperti mereka akan mengalami syndrom reye, yaitu semcm penyakit langka dimana
cara kerjanya dengan mempengaruhi cara kerja otak dan hati.
2.
Bagi pasien yang mengalami gangguan
perdarahan pada usus, perdarahan hemofilia, maupun penderita yang alergi
terhadap NSAID, sebaiknya menghindari penggunaan obat ini.
3.
Pada wanita hamil, obat ini bisa
mengakibatkan dampak yang membahayakan bagi janin. Yaitu gangguan pada jantung
serta menurunnya berat badan saat lahir nantinya. Untuk itu sebaiknya
menghindari pemakaian obat ini.
4.
Bagi pasien yang mengalami gangguan
asma, maag, penyakit hati, jantung, ginjal, hipertensi, maupun polip, sebaiknya
berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
1. Efek samping aspirin : Gatal-gatal,
gangguan pernafasan, terjadi pembengkakan (pada wajah, lidah, bibir, dan
tenggorokan), mengalami sakit perut seperti mulas, mengantuk, sakit kepala
ringan.
2. Saat pasien menghentikan penggunaan
aspirin, biasanya akan muncul beberapa gejala seperti mengalami kebingungan,
halusinasi, gangguan pernafasan, kejang,mual, muntah, atau sakit perut yang
parah, batuk darah atau muntah yang, demam, serta mengalami pembengkakan pada
bagian tertentu.
B.
Ibuprofen
a. Indikasi
Merupakan salah satu anti inflamasi
yang bekerja untuk mengurangi hormon penyebab demam, peradangan dan nyeri pada
tingkat ringan hingga sedang, seperti pada penderita sakit kepala, sakit gigi,
sakit punggung, arthritis, kram saat menstruasi, atau pada saat mengalami
cedera ringan.
b. Nama Obat
Beberapa merk dagangnya antara lain,
Advil, Genpril, Midol, Motrin, Nuprin.
c. Dosis
Dosis penggunaan obat ini adalah 200
hingga 400 mg setiap 4 hingga 6 jam
.
d.
Kontra
indikasi :
1. Sebaiknya obat ini tidak digunakan sebelum
maupun setelah menjalani operasi bypass jantung, karena obat ini dapat
mengancam jantung seperti terjadinya serangan jantung atau stroke.
2.
Bagi penderita yang memiliki sejarah
penyakit jantung, stroke, gagal jantung, hipertensi, maag, asma, gangguan hati,
ginjal, polip, maupun gangguan perdarahan sebaiknya menghubungi dokter sebelum
mengkonsumsi obat ini, karena dapat mengakibatkan efek serius pada perut atau
usus, termasuk perdarahan.
3.
Bagi wanita hamil dan menyusui,
penggunaan ibuprofen selama 3 bulan dapat membahayakan janin.
e.
Efek
samping :
Efek samping yang bisa ditimbulkan obat ini antara lain
timbulnya ruam,telinga berdenging, sakit kepala, pusing, mengantuk, sakit
perut, mual, diare, sembelit, dan mulas.
C.
Celebrex
(celexocib)
a.
Indikasi
Digunakan untuk mengurangi hormon penyebab radang dan nyeri
pada tubuh, seperti arthritis, ankylosing spondylitis, nyeri haid, serta polip
pada usus.
b.
Dosis
Dosis pemakaian : 100 hingga 400 mg perhari.
c.
Kontra indikasi :
1. Sebaiknya obat ini tidak digunakan sebelum
maupun setelah menjalani operasi jantung, karena obat ini dapat menimbulkan
serangan jantung atau stroke.
2. Bagi penderita yang memiliki riwayat
sejarah serangan jantung, stroke, penyakit jantung, gagal jantung, tekanan
darah tinggi, maag, gangguan hati , penyakit ginjal, epilepsi, asma, polip,
gangguan pembekuan darah, maupun yang alergi terhadap jenis NSAID seperti
aspirin, sulfa, dan yang lainnya sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum
menggunakannya, karena obat ini dapat mengakibatkan efek serius pada perut atau
usus.
3. Begitu juga bagi wanita hamil,
maupun menyusui, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum
penggunaanya, karena dapat membahayakan kondisi janin.
d.
Efek Samping
Efek samping yang bisa ditimbulkan obat ini seperti
timbulnya gatal-gatal, gangguan pernafasan, terjadi pembengkakan (wajah, bibir,
lidah, atau tenggorokan), gangguan pada perut ( seperti diare, kembung, sering
buang gas), pusing, gugup, hidung meler atau tersumbat, sakit tenggorokan, dan
timbulnya ruam pada kulit.
D.
Disclofenac
a. Indikasi
Digunakan sebagai obat penghilang
rasa nyeri tigkat ringan hingga sedang, seperti gejala osteoporosis, rheumatoid
arthritis, dan kram saat menstruasi. Disclofenak dalam bentuk serbuk atau biasa
disebut cambia dapat digunakan sebagai obat migrain.
b.
Nama Obat
Merk dagang obat ini antara lain
voltaren, cataflam, voltaren XR, Cambia, zipsor, zorvolex.
c.
Dosis
Dosis pemakaian obat ini adalah 100
hingga 200 mg/ hari dengan jangka pemberian obat 2 hingga 4 kali sehari stelah
makan.
d.
Kontra indikasi :
1. Bagi penderita dengan riwayat penyakit jantung, tekanan
darah tinggi, stroke,maag , gangguan hati, ginjal, asma, polip, gangguan
perdarahan, ataupun bagi perokok, sebaiknya penggunaan obat ini setelah
berdiskusi dengan dokter
2. Hal yang sama juga berlaku bagi wanita hamil dan menyusui.
Karena penggunaan obat ini bisa berakibat fatal bagi janin dan bayi yang
disusui.
e.
Efek Samping
Efek samping : ulserasi, sensasi panas pada perut, kram,
mual, gastritis, perdarahan gastrointestinal, gangguan hati, tinja berwarna
hitam, lemah, pusing, munculnya ruam, gangguan ginjal, telinga berdenging,
Retensi cairan, pembekuan darah, serangan jantung, hipertensi, dan gagal
jantung.
E.
Etodolac
a.
Indikasi
Digunakan untuk mengurangi hormon yang menyebabkan
peradangan dan rasa nyeri pada tubuh misalnya akibat arthritis atau
osteoarthritis.
b.
Dosis
Dosis yang dianjurkan untuk pemakaian obat ini adalah 200
hingga 400 mg setiap 6 hingga 8 jam setiap hari sehabis makan.
c.
Kontra indikasi
1. Penggunaan etodolac sebelum / pasca
operasi bypass jantung dapat meningkatkan risiko yang dapat mengancam jiwa,
seperti serangan jantung atau stroke.
2.
Bagi penderita yang memiliki riwayat
serangan jantung, stroke, tekanan darah tinggi, maag, gangguan hati, asma,
polip dan juga perokok, Etodolac bisa mengakibatkan meningkatnya risiko pada
perut atau usus, termasuk perdarahan atau perforasi (pembentukan lubang).
3.
Pada wanita hamil dan menyusui,
etodolak dapat mengganggu perkembangan janin, dan bayi.
d.
Efek Samping
Efek samping : ruam, telinga berdenging, sakit kepala,
pusing, mengantuk, sakit perut, mual, diare, sembelit, mulas, retensi cairan,
sesak napas, retensi cairan, pembekuan darah, serangan jantung, hipertensi, dan
gagal jantung.
F.
Indomethacin
a.
Indikasi
Berfungsi sebagai prostglandin yaitu menghalangi aksi
bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh.
b.
Kontra indikasi :
1.
Pasien yang sedang mengkonsumsi
obat, suplement, obat herbal
2.
Alergi terhadap obat-obatan jenis
NSAId, makanan, dan lainnya.
3.
Penderita maag dan gangguan
perdarahan
4.
Penderita dengan riwayat gagal
jantung, ginjal, gangguan hati, masalah kencing, tekanan darah tinggi , sariawan,
kejang, atau kadar natrium darah rendah, dan infeksi.
c.
Efek Samping
Efek samping : Kemerahan dan rasa nyeri pada daerah bekas
suntikan, alergi ( seperti ruam, gatal-gatal, gangguan pernafasan, sesak di
dada, pembengkakan mulut, wajah, bibir, atau lidah), muntah darah, Warna urine
dan tinja menjadi gelap, frekuensi buang air kecil menurun, detak jantung
lambat; memar, masalah berat badan.
G.
Ketoprofen
a. Indikasi
Digunakan untuk mengobati nyeri dan
peradangan yang terjadipada tubuh akibat rheumatoid arthritis atau osteoarthritis,
dan juga kram saat menstruasi.
b. Kontra indikasi :
1. Alergi terhadap bahan-bahan ketoprofen
2. Penderita yang mengalami alergi yang parah, seperti ruam,
gatal-gatal, gangguan pernafasan, polip, dan pusing.
3. Penderita yang baru saja menjalani operasi jantung atau
pernah memiiki riwayat menderita berbagai penyakit seperti ginjal, gangguan
hati, diabetes, gangguan usus, asma, tekanan darah tinggi,
4. Wanita hamil dan menyusui
5. Pasien yang sedang pada masa konsumsi suatu jenis obat,
suplement makanan, dan obat-obatan herbal.
c.
Efek Samping
Efek samping : Sembelit, diare, pusing, mengantuk, sering
buang gas, sakit kepala, mulas, mual, gangguan pada perut.
H.
Ketorolac
a.
Indikasi
Digunakan untuk mengobati rasa nyeri pada tingkatan sedang
hingga berat.
b.
Kontra indikasi :
1.
Alergi terhadap ketorolac
2.
Sedang pada masa konsumsi beerapa
jenis obat lainnya
3.
Wanita hamil dan menyusui
4.
Memiliki riwayat ulkus, masalah pada
ginjal, stroke, hemofilia, maupun pasien pasca melakukan operasi jantung, asma,
polip, hipertensi, perokok, pecandu alcohol
c.
Efek Samping
Efek samping : Sembelit, diare, pusing, mengantuk, sering
buang gas, sakit kepala, gangguan pencernaan, sakit perut, mual, nyeri di
tempat suntikan, berkeringat, muntah, terjadi alergi (seperti ruam,
gatal-gatal, gatal, gangguan pernafasan, sesak di dada, pembengkakan mulut,
wajah, bibir, atau lidah, suara serak).
I.
Nabumetone
a.
Indikasi
Sejenis NSAID yang juga memiliki fungsi untuk meredakan rasa
nyeri dan peradangan yang terjadi pada tubuh.
b.
Kontra Indikasi:
1. Wanita hamil dan menyusui
2. Seseorang yang alergi terhadap bahan nabumetone
3. Seseorang yang mengalami alergi seperti ruam, gatal-gatal,
gangguan pernafasan, polip, dan pusing terhadapa obat-obatan NSAID.
c.
Dosis
Gunakan obat ini sesuai dengan petunjuk dokter atau sesuai
aturan pakai yang biasanya tertera pada label obat.
d.
Efek samping
1. Gejala umum yang biasa dialami antara lain : Sembelit,
diare, pusing, mengantuk,sering buang gas, sakit kepala, mulas, mual.
2. Terkadang pengguna akan mengalami reaksi alergi seperti
ruam, gatal-gatal, gangguan pernafasan, terjadi pembengkakan (mulut, wajah,
bibir,lidah), gangguan produksi urine, nyeri dada, merasa kebingungan, depresi,
pingsan, detak jantung lebih cepat dari biasanya, demam, menggigil, sakit
tenggorokan, mengalami perubahan mental atau suasana hati, mati rasa pada
tangan atau kaki, mual, muntah , sesak napas, warna kulit atau mata menguning.
J.
Naproxen
a.
Indikasi
Jenis NSAID ini juga digunakan untuk mengurangi hormon
penyebab nyeri dan peradangan pada anggota tubuh, seperti nyeri akibat gejal
arthritis, ankylosing spondylitis, tendinitis, bursitis, asam urat, atau kram
menstruasi.
b.
Kontra Indikasi:
1. Obat ini dapat memicu resiko terjadinya serangan jantung dan
stroke. Untuk itu sangat disarankan bagi penderita jantung, maupun seseorang
yang baru saja melakukan operasi pada jantung untuk menghindari pemakaian obat
ini.
2. Bagi orang yang alergi terhadap obat ini sendiri maupun
jenis NSAID lain seperti aspirin, atau bagi orang-orang yang memiliki riwayat serangan
jantung, stroke, tekanan darah tinggi, maag, gangguan hati, ginjal, asma,
polip, ataupun jika anda seorang perokok aktif, sebaiknya melakukan konsultasi
terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat ini. Karena obat ini
dapat menyebabkan pendarahan pada bagian perut atau usus, yang bisa berakibat
pada kematian.
3. Bagi wanita hamil dan menyusui, mengkonsumsi naproxen di
trimester akhir kehamilan bisa membahayakn janin dalam kandungan.
c.
Efek samping
Sama seperti jenis NSAID yang lainnya naproxen juga memiliki
efek samping yang umum terjadi seperti, gatal-gatal, gangguan pernafasan,
pembengkakan (pada wajah Anda, bibir, lidah, dan tenggorokan), sakit
perut, sakit perut, diare, sembelit, kembung, sering buang gas, pusing, sakit
kepala, gugup, penglihatan kabur, terjadi dering di telinga.
K.
Oxaprozin
a.
Indikasi
Obat ini digunakan untuk pengobatan penyakit rheumatoid
arthritis, osteoarthritis, dan arthritis, karena obat ini dapat menghalangi
zat-zat yang dapat menimbulkan peradangan dalam tubuh.
b.
Kontra Indikasi
Tidak baik digunakan untuk seseorang yang alergi terhadap
jenis obat itu sendiri maupu jenis-jenis NSAID lainnya seperti ibuprofen dan
celebrex, juga bagi wanita yang sedang hamil maupun menyusui dan pasien yang
baru saja menjalani operasi penyakit jantung untuk itu diperlukan
konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengkonsumsi obat ini.
c.
Efek Samping
Adapun efek samping yang umum terjadi dari pemakaian
oxaproxin antara lain: pengguna bisa mengalami sembelit, diare, pusing,
mengantuk, seringnya buang gas, sakit kepala, mulas, dan mual. Obat ini
juga dapat meningkatkan resiko penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah
yang serius. Selain itu, oxaproxin juga dapat meningkatkan resiko penyakit
maag.
L.
Piroxican
a.
Indikasi
Obat ini digunakan untuk mengobati nyeri dan peradangan pada
tahap ringan hingga sedang, seperti pada gejala artritis, pembengkakan, kaku
dan nyeri pada otot.
b.
Cara Kerja Obat
Cara kerjanya adalah dengan menghambat prostlaglandin dalam
tubuh. Dosis penggunaan piroxican pada umumnya adalah 10 hingga 20 mg perharinya.
c.
Kontra Indikasi
1. Wanita yang sedang hamil dan menyusui. Pada wanita yang
sedang merencanakan kehamilan, piroxican dapat berakibat mengurangi tingkat
kesuburan anda.
2. Bagi seseorang yang memiliki riwayat gangguan lambung, usus,
asma, gangguan hati, ginjal, penyakit jantung, hipertensi, gangguan
penglihatan, penggumpalan darah, serta yang alerdi terhadap anti inflamasi
jenis lainnnya seperti ibuprofen dan aspirin, sebaiknya melakukan konsultasi
pada dokter sebelum menggunakan obat ini.
d.
Efek Samping
Efek samping yang ditimbulkan : kembung, nyeri ulu hati,
diare, sakit kepala, demam, dan gejala flu.
M.
Salsalate
a.
Indikasi
Obat ini digunakan untuk mengobati demam, nyeri, serta
peradangan pada tubuh. Obat ini memiliki efek yang kuat seperti halnya
aspirin dalam mengurangi peradangan, tetapi obat ini tidak
berpengaruh pada pembekuan darah dari aspirin.
b.
Nama Obat
Jenis penyakit yang dapat diobati dengan salsalate antara
lain : heumatoid arthritis, osteoarthritis, peradangan dan nyeri akibat cedera
jaringan lunak, tendinitis, dan bursitis.
c.
Dosis
Dosis umum penggunaan obat ini adalah 3000 mg perhari yang
diberikan selama 2 sampai 4 kali.
d.
Kontra Indikasi
1. Jangan mengkonsumsi obat ini saat anda mengkonsumsi alkohol,
karena dapat meningkatkan resiko sakit maag
2. Bagi wanita menyusui, sebaiknya jangan mengkonsumsi obat ini
karena dapat mengakibatkan efek buruk bagi bayi
e.
Efek Samping
Efek samping yang umumnya terjadi atas penggunaan salsalate
adalah gangguan pencernakan, dan tinnitus (telinga berdengiing). Efek lain yang
mungkin timbul yaitu : sakit perut, kram, mual, muntah, gangguan pada hati,
tinja berwarna hitam, lemah, pusing, ruam, gangguan ginjal, vertigo, pembekuan
darah, serangan jantung, hipertensi (tekanan darah tinggi), dan gagal jantung.
N.
Sulindac
(clinoril)
a.
Indikasi
Sama seperti jenis NSAID lain, sulindac juga berperan untuk
mengatasi rasa nyeri, nyeri dan peradangan yang dsebabkan oleh rheumatoid
arthritis, ankylosing spondylitis, arthritis gout, osteoarthritis. Obat ini
juga dapat digunakan untuk mengobati peradangan yang terjadi pada jaringan
lunak seperti tendinitis dan bursitis.
b.
Dosis
Dosis penggunaan obat ini adalah 150 hingga 200 mg perhari
yang diberikan selama 2 kali sehari sehabis makan. Batas maximal konsumsi obat
ini adalah 400 mg/ hari.
c.
Kontra Indikasi
1.
Bagi pasien dengan riwayat penyakit
asma, dan alergi seperti gatal-gatal, atau alergi terhadap jenis obat-obatan
lain, penderita ulkus peptikum (gangguan fungsi ginjal), obat ini sebaiknya
dihindari. karena dapat memperburuk kondisi pasien seperti Retensi cairan,
pembekuan darah, serangan jantung, hipertensi.
2.
Wanita hamil dan menyusui sebaiknya
menghindari pemakaian obat ini.
d.
Efek samping
Sama seperti efek samping antibiotik, jenis obat ini dapat menyebabkan gangguan pencernakan
(seperti gangguan pada lambung dan usus kecil), nyeri perut, kram, mual,
peradangan selaput lendir pada lambung (gastritis), perdarahan
gastrointestinal, gangguan hati, lemah, pusing, timbulnya ruam, gangguan
ginjal, telinga berdenging.
O.
Tolmetin
a.
Indikasi
Merupakan sejenis anti inflamasi NSAID yang berguna untuk
pengobatan demam, nyeri, dan peradangan seperti pada gejala rheumatoid
arthritis, arthritis juvenile, atau osteoarthritis.
b.
Dosis
Dosis yang dianjurkan untuk jenis obat ini adalah 200 hingga
600 mg perhari selama tiga kali minum setelah makan. Dosis maximum adalah 1800
mg perhari.
c.
Kontra Indikasi
1.
Penggunaan tolmetin pada pasien yang
sedang mengkonsumsi jenis obat-obatan antikoagulan dapat meningkatkan resiko
terjadinya perdarahan. Begitu juga bagi pasien yang memakai lithium atau
methotrexate, dapat mengembangkan kadar racun obat itu sendiri.
2.
Pencampuran penggunaan tolmetin
dengan valsartan, losartan, irbesartan atau angiotensin converting enzyme
inhibitor, kaptopril pada lansia yang mengalami gangguan fungsi ginjal dapat
menyebabkan berkurangnya fungsi ginjal yang akhirnya bisa mengakibatkan gagal
ginjal.
3.
Wanita hamil dan ibu menyusui
sebaiknya menghindari penggunaan obat ini.
d.
Efek Samping
Efek samping yang umumnya terjadi pada pasien yang
menggunakan obat ini adalah gangguan pencernakan, nyeri perut, kram, mual,
gastritis, perdarahan gastrointestinal, gangguan hati, terjadi ulserasi
lambung, tinja berwarna hitam, lemah, pusing, munculnya ruam, telinga
berdenging.
0 comments :
Post a Comment